Senin, 13 Desember 2010

Pengetahuan

 BELAJAR DEUTSCH

Bahasa Jerman adalah anggota bahasa Germanik Barat yang dipakai sebagai bahasa pengantar terutama di kawasan Eropa Tengah. Bahasa ini adalah salah satu bahasa yang luas dipertuturkan di Eropa dan pernah menjadi bahasa pengantar antarbangsa yang penting sampai awal abad ke-20. Meskipun sekarang menurun kepentingannya, bahasa ini masih luas dipelajari karena banyak literatur klasik dunia yang ditulis menggunakan bahasa ini.Dalam kontinuum variasi bahasa di Eropa Tengah bagian utara, "bahasa Jerman" adalah semua bahasa yang telah mengalami pergeseran bunyi Germanik kedua. Dengan demikian, ke dalam lingkup ini masuk berbagai bahasa yang dipakai di Jerman selatan, sehingga bahasa Jerman dikenal pula sebagai bahasa Jerman Hulu.
Bahasa Jerman bukanlah bahasa yang tunggal, melainkan bahasa dengan banyak variasi: mulai dari dialek tempatan (lokal, berdasarkan geografi penuturnya), dialek temporal (dikenal paling tidak tiga versi dialek temporal), hingga dialek sosial (berdasarkan kelompok sosial penuturnya). Bahasa Jerman Baku atau Standar, disebut Hochdeutsch ("Jerman Tinggi") atau Standarddeutsch, adalah bahasa yang diajarkan di sekolah dan kursus bahasa serta luas dipakai sebagai bahasa sastera, surat kabar, dan bahasa pengantar di berbagai kantor serta perguruan. Varian ini lahir sebagai usaha pembakuan atas bahasa Jerman Hulu (juga disebut Hochdeutsch, atau sekarang disebut pula Oberdeutsch) oleh Martin Luther pada abad ke-16. Meskipun standar, bahasa Jerman Baku memiliki variasi pelafalan karena pengaruh dialek tempatan.
Dalam kajian/linguistik bahasa Jerman, istilah "dialek" dipakai untuk menyebut variasi tempatan secara tradisional. Bagi mereka yang hanya terbiasa dengan bahasa Jerman Baku, beberapa dialek itu dapat dianggap bahasa tersendiri karena mereka tidak mampu lagi memahami. Variasi penuturan atau kosa kata dalam bahasa Jerman (Baku) yang bersifat tempatan disebut sebagai "varian" atau "variasi". Dialek bahasa Jerman Hulu sendiri beberapa di antaranya telah punah. Dialek-dialek yang masih hidup sampai sekarang adalah Brandenburgisch, Niederrheinisch, Westfälisch, Ostfälisch, Nordniedersächsisch, Mecklenburgisch-Vorpommersch, Lausitzisch-Südmärkisch, Ostpommersch, Mittelpommersch, Niederpreußisch, Moselfränkisch, Rheinfränkisch, Nordhessisch, Mittelhessisch, Osthessisch, Thüringisch, Obersächsisch, Nordobersächsisch, Schlesisch, Hochpreußisch, Schwäbisch, Niederalemannisch, Mittelalemannisch, Hochalemannisch, Höchstalemannisch, Nordbairisch, Mittelbairisch, Südbairisch dan Ripuarisch. Bahasa Yiddish dianggap sebagai bahasa tersendiri, terpisah dari bahasa Jerman.

Penyebaran penutur

Di Eropa Timur, bahasa ini merupakan bahasa asing kedua yang sangat luas dikenal. Beberapa daerah di Eropa Timur, zaman dahulu kala banyak dihuni oleh orang Jerman perantauan. Setelah Perang Dunia II sekitar 12-15 juta jiwa orang Jerman diusir dari Eropa Timur.
Di Perancis, bahasa ini dipertuturkan oleh sekitar dua juta jiwa penduduk negara ini, khususnya di daerah Alsace-Lorraine, tetapi tidak memiliki status bahasa resmi.
Di Amerika Serikat bahasa Jerman dialek Pfalz dipakai oleh orang-orang Amish. Di Patagonia (selatan Argentina) terdapat pula komunitas berbahasa Jerman. Namibia, sebagai satu-satunya bekas koloni Jerman di Afrika, juga menjadi tempat sisa-sisa komunitas berbahasa Jerman di Afrika.

Penulisan

Bahasa Jerman ditulis menggunakan aksara Latin. Sebagai tambahan dari ke-26 huruf yang ada terdapat tiga simbol untuk vokal dengan umlaut: ä, ö dan ü, ditambah Eszett atau "s tajam": ß. Eszett tidak dipakai di Swiss dan digantikan dengan s rangkap, "ss". Apabila alat penulisan tidak memiliki simbol-simbol tambahan tersebut, ä, ö, dan ü masing-masing dapat digantikan dengan "ae", "oe", dan "ue", serta ß digantikan dengan "ss" (sebagaimana digunakan di Swiss). Dalam kamus-kamus masa kini entri dengan umlaut diperlakukan sama dengan huruf induknya sedangkan dalam kamus lama biasanya ia diperlakukan seperti huruf induk yang diikuti dengan "e". Eszett menurut aturan pengejaan yang baru (diperkenalkan sejak 1996 dan berlaku efektif 2006, namun ditolak oleh beberapa surat kabar dan penerbit tertentu) hanya dipakai setelah vokal panjang dan diftong. Pada pengejaan sebelumnya, eszett lebih sering ditemukan dan tidak ada aturan jelas mengenai penggunaannya. Bentuk kapital bagi eszett telah diperkenalkan dan dipakai pada penulisan yang menggunakan huruf kapital sepenuhnya.
Di masa lalu, bahasa Jerman menggunakan versi khas huruf Latin yang dikenal sebagai tipe huruf fraktur tebal (bold) atau tipe huruf Schwabacher dan disertai dengan bentuk sambung yang bersesuaian (seperti Kurrent dan Sütterlin). Bentuk-bentuk ini jauh berbeda dengan bentuk Latin yang dikenal luas pada masa kini (seperti serif atau sans-serif) dan amat menyulitkan bagi orang yang tidak terlatih. Kaum Nazi bahkan menyarankan penggunaan tipe huruf fraktur dan schwabacher tetapi kemudian melarangnya pada tahun 1941 karena dianggap berbau Yahudi.

Das Präteritum (Kata kerja bentuk Lampau) 

Das Präteritum digunakan untuk membicarakan suatu kejadian di waktu lampau (hampir sama dengan bentuk “Perpekt”), perbedaannya bentuk “Präteritum” lebih banyak digunakan dalam penulisan artikel seperti pada buku, koran, majalah dll sedangkan bentuk “Perpekt” digunakan membicarakan suatu kejadian di waktu lampau dalam percakapan sehari-hari.
MONTREAL – Martina Hingis’ dritter Final seit ihrem Comeback ging völlig in die Hose: 2:6, 3:6 in nur 59 Minuten gegen die Serbin Ana Ivanovic (WTA 17). Im Final geriet Hingis schnell 1:4 in Rückstand und gab den ersten Satz nach knapp 25 Minuten und dem zweiten Break ab. Den zweiten Durchgang vermochte sie bis zum 3:3 ausgeglichen zu halten, bevor Ivanovic der Schweizerin doch noch zweimal den Aufschlag (zum 3:4 und 3:6) abnahm. In den Games zuvor hatte die Serbin zwei Breakchancen noch vergeben.
Ivanovic feierte gegen die frühere Weltnummer 1 ihren grössten Karriere-Erfolg. “Ich kann es noch gar nicht glauben. Es war eine unglaubliche Woche”, so die erst 19-jährige Serbin, die den zweiten Turniersieg realisierte. Im Januar 2005 hatte sie in Canberra (Au) triumphiert.
Konjugasi kata kerja Infinitiv dalam kalimat bentuk sekarang dapat dikategorikan sebagai berikut :
A. Regelmäßige (kata kerja beraturan) und schwache Verben (kata kerja lemah)
  1. Konjugasi kata kerja Infinitiv beraturan (regelmässige Verben) atau lemah (Schwache Verben) secara umum.
  2. Subjekt lernen suchen spielen Endung
    ich lernte suchte spielte te
    du lerntest suchtest spieltest test
    er,sie,es lernte suchte spielte te
    wir lernten suchten spielten ten
    ihr lerntet suchtet spieltet tet
    sie/Sie lernten suchten spielten ten
  3. Konjugasi kata kerja Infinitiv beraturan (regelmässige Verben) yang berakhiran dengan (“t,d,m,n”).
Subjekt arbeiten atmen gründen rechnen Endung
ich arbeitete atmete gründete rechnete ete
du arbeitetest atmetest gründetest rechnetest etest
er,sie,es arbeitete atmete gründete rechnete ete
wir arbeiteten atmeten gründeten rechneten eten
ihr arbeitetet atmetet gründetet rechnetet etet
sie/Sie arbeiteten atmeten gründeten rechneten eten
Melihat contoh tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Präteritum” dibentuk dengan menyisipkan “t” atau “et” antara Verbstamm dan Verbendung.
Bentuk kata kerja Präteritum untuk orang I tunggal (ich) dan orang III tunggal (er,sie,es) selalu sama. Sedangkan kata kerja Infinitiv yang berakhiran dengan “t,d” akan mendapatkan penambahan “e” antara Stamm dan Endung untuk memudahkan dalam pengucapan. Lihat tabel diatas.
B. Unregelmäßige (kata kerja tidak beraturan) dan starke Verben (kata kerja kuat)
  1. Konjugasi kata kerja Infinitiv tidak beraturan dan kata kerja kuat secara umum.
  2. Subjekt gehen Endung
    ich ging -
    du gingst st
    er,sie,es ging -
    wir gingen en
    ihr gingt t
    sie/Sie gingen en
  3. Konjugasi kata kerja Infinitiv tidak beraturan yang berakhiran dengan “t,d”.
  4. Subjekt bitten finden Endung
    ich bat fand -
    du batst fandst st
    er,sie,es bat fand -
    wir baten fanden en
    ihr batet fandet et
    sie/Sie baten fanden en
  5. Konjugasi kata kerja Infinitiv tidak beraturan yang berakhiran dengan “s, ss(ß)”.
  6. Subjekt lesen vergeßen Endung
    ich las vergaß -
    du last/
    lasest
    vergaß/
    vergaßest
    st/est
    er,sie,es las vergaß -
    wir lasen vergaßen en
    ihr last vergaßt t
    sie/Sie lasen vergaßen en
Setelah melihat konjugasi kata kerja Infinitiv unregelmäßige dan starke Verben di atas dalam bentuk Präteritum, maka dapat disimpulkan bahwa bentuk Präteritum akan mengalami perubahan pada Stammvokalnya. Sehingga bentuk Präteritum kata kerja kuat dan kata kerja tak beraturan sebaiknya dihafalkan. Berikut tip yang dapat menjadi pedoman dalam membentuk kata kerja bentuk lampau tetapi tidak berlaku mutlak :
Stammvokal Infinitiv Präsens Präsens Stammvokal Infinitiv Präteritum Präteritum
-e/-i geben / sitzen -a gab /saß
-a/-ei halten / schreiben -ie hielt /schrieb
-ie verlieren / ziehen -o verloren / zog
Seperti halnya dengan Präteritum kata kerja lemah dan beraturan untuk Subyek orang I tunggal (ich) dan orang III tunggal (er,sie,es) tetap sama dan tidak mengalami perubahan. Tetapi untuk bentuk Subyek lainnya akan mengalami perubahan (lihat tabel 1 dan 2) sedangkan untuk kata kerja kuat dan tidak beraturan yang berakhiran “t,d, s, ß(ss) akan mengalami perubahan yaitu dengan menambahkan “e” diantara Stamm dan Endung, hal tersebut berlaku untuk orang kedua tunggal dan jamak serta subyek bentuk hormat (Sie). (lihat tabel 3).
C. Konjugasi kata kerja Infinitiv lainnya (bentuk campuran)
Selain bentuk kata kerja Präteritum diatas, terdapat beberapa kata kerja yang memiliki ciri-ciri sebagai kata kerja lemah dan kuat dalam bentuk Präteritum dan Partizip Perpekt.
Infinitiv Präsens Präteritum Perpekt
bringen er bringt er brachte er hat gebracht
denken er denkt er dachte er hat gedacht
dürfen er darf er durfte er hat gedurft
können er kann er konnte er hat gekonnt
müssen er muss er musste er hat gemusst
nennen er nennt er nannte er hat genannt
rennen er rennt er rannte er hat gerannt
senden er sendet er sandte er hat gesandt
sollen er soll er sollte er hat gesollt
wenden er wendet er wand(e)te er hat gewandt
wissen er weiss er wußte er hat gewußtt
wollen er will er wollte er hat gewwollt
Melihat tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa“denken” memiliki ciri-ciri kata kerja lemah, sebab antara Stamm dan Endung mendapat penambahan “t” = dach-t-e, pada bentuk Partizip Perpekt mendapat akhiran “t” = gedach-t. Sedangkan kata kerja kuat ciri-cirinya dapat ditandai dengan adanya perubahan pada “Stammvokalnya”
D. Konjugasi kata kerja Infinitiv “sein” , “haben” dan “werden” dalam bentuk Präteritum.
Subjekt sein haben werden
ich war hatte wurde
du warst hattest wurdest
er,sie,es war hatte wurde
wir waren hatten wurden
ihr wart hattet wurdet
sie/Sie waren hatten wurden

die Präposition – Kata depan 


über, in, durch, zu, mit, an usw.
Kata tersebut diatas merupakan salah satu contoh dari kata depan. Kata depan bahasa Jerman digunakan untuk mnghubungkan kata-kata dan grup kata dengan yang lainnya seperi kata benda atau kata ganti. Kegunaan dari kata depan dalam kalimat yaitu menggambarkan tempat (local), waktu(temporal), cara(modal), dan sebab(kausal).
  • Mein Buch liegt auf dem Tisch. (local-tempat)
  • Er ist seit einer Woche krank. (temporal-waktu)
  • Ich fahre oft mit dem Auto zur Arbeit. (modal-cara)
  • Wegen des schlechten Wetters had das WM 2006 nicht stattgefunden. (kausal-sebab)
Posisi kata depan dalam suatu kalimat yaitu terletak di depan kata benda atau kata ganti, namun ada juga bebrapa kata depan yang dapat diletakan dibelakang kata benda atau kata ganti seperti kata depan (gegenüber, entlang, nach).
  • Rudi fährt nach Italien. (sebelum kata benda)
  • Ich komme später zu dir. (sebelum kata ganti)
  • Gehen Sie bitte nach links. (sebelum kata keterangan)
Secara garis besar kata depan terbagi atas :
  • Kata depan yang diikuti oleh Akkusativ (für, ohne, um, gegen usw).
  • Kata depan yang diikuti oleh Dativ (mit, zu, bei, aus usw).
  • Kata depan yang diikuti oleh Akkusativ dan Dativ (in, neben, unter, auf usw).
  • Kata depan yang diikuti oleh Genitiv (wegen, während, oberhalb, unterhalb usw).
Selain itu kata depan juga dapat digabungkan dengan bestimmten artikel seperti :
  • am = an dem
  • ans = an das
  • aufs = auf das
  • beim = bei dem
  • durchs = durch das
  • fürs = für das
  • im = in dem
  • ins = in das
  • ums = um das
  • vom = von dem
  • zum = zu dem
  • zur = zu der
vocabulary :
die Butter                = mentega
die Wurst                = sosis
das Ei                      = telur (dibaca: ai)
das Brot                  = roti
die Marmelade        = selai
der Apfelsaft            = jus apple
der Bananensaft        = jus pisang
der Fleisch                 = daging
der Rindfleisch            = daging sapi
der Hühnfleish            = daging ayam
der Fisch                    = ikan
der Kartoffel                = kentang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar